Selasa, 26 Maret 2013

Dibalik kesegaran Softdrink

Ghiboo.com - Softdrink atau minuman ringan bersoda, memang enak dan terasa segar apalagi kalau dingin. Hanya saja dibalik kesegaran yang ditawarkannya minuman ini sangat berisiko.
Softdrink mengandung zat pewarna buatan, berbau kimia karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet dan kafein. Kandungan gulanya rata-rata sebesar 8-12 sendok teh, jumlah yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Agar tidak penasaran dan bisa menjaga kesehatan sejak sekarang, berikut fakta-fakta tersembunyi dari kenikmatan sebotol Softdrink:
1. Menguras kadar air dalam tubuh.
Softdrink seperti diuretik yang malah menghisap kadar air didalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrink dapat diatasi dengan cara meminum 8-12 gelas air untuk setiap botol softdrink yang diminum.
2. Tidak bisa menghilangkan rasa haus
Ini disebabkan softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus - menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius.
3. Menghancurkan mineral penting dalam tubuh
Softdrink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi.
4. Dapat membersihkan karat
Softdrink bisa membersihkan karat pada bumper mobil dan benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.
5. Mempengaruhi pencernaan.
Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat.

Manfaat Buah Kelapa....yumiiiiii tralala

Lebih dari separuh penduduk dunia menyukai buah segar yang satu ini. Buah kelapa! Di Indonesia yang beriklim tropis, buah kelapa mudah sekali ditemukan. Bahkan di daerah pedesaan, setiap keluarga bisa memiliki lima hingga enam pohon kelapa di perkebunan mereka. Buah kelapa yang sudah tua sering digunakan sebagai bahan untuk memasak. Sedangkan buah kelapa yang masih muda bisa dikonsumsi secara langsung dan kandungan airnya yang segar bisa digunakan sebagai pelepas dahaga.

Kandungan Buah Kelapa

Buah kelapa yang sudah tua memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Setiap 100 gram daging kelapa tua mengadung sekitar 350 kalori. Sedangkan untuk buah kelapa yang masih muda, kandungan kalorinya hanya 68 kalori per 100 gram daging buahnya.
Meski mengandung asam lemak jenuh, namun buah kelapa memiliki rantai karbon sedang sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Asam lemak rantai sedang lebih baik dibandingkan asam lemak rantai panjang karena bisa langsung dicerna dalam usus tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatis.
Asam lemak rantai sedang ini juga memiliki kemampuan sebagai anti-bakteri dan juga anti-virus, sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.

Kandungan dalam air Kelapa Muda

Selain memiliki rasa yang segar, air kelapa hijau juga kaya akan tanin (anti racun) yang paling tinggi di antara jenis kelapa yang lain. Air kelapa hijau mengandung zat kimia berupa enzim tertentu yang mampu mengurai sifat racun.
Komposisi nutrisi yang terkandung pada air kelapa hijau antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, dan hidrat arang. Sedangkan mineral penting yang terdapat pada air kelapa adalah zat besi, fosfor, kalsium atau potassium dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa.
Berikut manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dari air kelapa muda:
  1. Pengurai Racun
    Kandungan enzim bioaktif yang terdapat pada air kelapa hijau dapat digunakan sebagai bahan pengurai racun dan membantu mengeluarkannya dari dalam tubuh.
  2. Pengganti cairan Tubuh
    Jika Anda merasa haus di tengah perjalanan, sempatkan untuk beristirahat sejenak di warung yang menyediakan air kelapa muda. Air kelapa dapat dijadikan sebagai minuman alternatif untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Tentunya dengan kandungan nutrisi yang lebih baik daripada air mineral biasa.
  3. Menjaga Kesehatan Pencernaan
    Air kelapa dapat mencegah peradangan dan keasaman pada sistem pencernaan. Hal ini dikarenakan air kelapa mengandung asam laurat yang dapat meredakan gangguan saluran pencernaan.
  4. Membantu Mengatasi Infeksi Saluran kemih
    Air kelapa dapat membantu membersihkan saluran kemih sekaligus melindunginya dari infeksi dan peradangan.
  5. Mengatasi Cacingan
    Minumlah air kelapa muda secara teratur 3x sehari ditambah 1 sendok teh minyak zaitun untuk membasmi cacing yang ada dalam usus Anda.
  6. Mengendalikan Tekanan Darah
    Air kelapa yang sangat kaya akan elektrolit dan potassium. seperti kita ketahui bahwa potassium berguna membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan fungsi organ jantung. (dan

Alasan kenapa setiap orang harus Diet GARAM

Apa jadinya masakan tanpa garam? Pasti rasanya kurang sedap. Namun, apa jadinya tubuh yang kelebihan garam? Mematikan!

Selain sebagai bumbu dalam masakan dan sebagai mineral yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh, garam memiliki efek samping.

Garam, di sisi lain, tidak terlalu penting bagi tubuh. Terlalu kebanyakan garam dalam tubuh memberikan kontribusi pada perkembangan banyak penyakit. Sebut saja, tekanan darah tinggi, osteoporosis, serangan jantung, retensi cairan, hingga kematian.

Data American Heart Association menunjukkan sekitar 2,3 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya akibat mengonsumsi garam secara berlebihan. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan kematian akibat minuman manis/soda.

Hasil temuan peneliti Harvard University, Inggris, juga mengungkapkan bahwa garam memicu satu dari 10 kematian. Yang miris, 84 persen kematian akibat garam banyak terjadi di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah.

Sering Buang Angin dan Sendawa

Bila Anda termasuk orang yang punya masalah dengan perut dan pencernaan, misalnya sering merasa kembung, sendawa, atau pun buang angin, sebaiknya waspada.


Bisa jadi itu tanda Anda kekurangan enzim pencernaan. Perut yang terasa penuh akibat timbulnya gas berlebihan di dalam sistem pencernaan, baik di dalam lambung, usus halus dan usus besar kerap kali dianggap sebagai problem atau gejala sakit maag.

"Kekurangan enzim atau yang sering juga disebut sindrom malabsorsi, terjadi akibat pola hidup dengan makan tidak seimbang," jelas Dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, Dokter spesialis penyakit dalam dan Gastroenterologi dari FKUI RS. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Proses penyerapan dan pencernaan makanan terganggu, karena sejumlah enzim untuk memecah bahan makanan itu tidak cukup. Sebagian bahan makanan yang masuk tubuh akan terbuang percuma.

Jika seseorang terkena sindrom malabsorsi, secara perlahan tubuh mengalami kurang gizi kronis, meski telah makan sesuai aturan '4 sehat 5 sempurna'. Tubuh menjadi rentan terkena penyakit. Gampang flu dan sakit-sakitan.

"Minum aneka suplemen vitamin dan mineral tidak membantu, karena yang dibutuhkan sebenarnya adalah enzim yang membantu percernaan menyerap zat-zat makanan," tambahnya.

Untuk mengenali apakah Anda terkena sindrom malabsorsi cukup mudah. Yaitu, selain mengalami gejala-gejala mirip penyakit maag, penderitanya juga sering bersendawa dan buang angin (kentut), gampang terkena diare dan sering terdengar dari dalam perut suara usus 'kriuk-kriuk' seperti orang kelaparan. Untuk pastinya bisa konsultasi ke dokter.

Dokter akan memeriksa feses (kotoran) apakah ditemukan adanya lemak, protein atau karbohidrat. Jika ada, itu tandanya Anda terkena sindrom malabsorsi.

Untuk mendukung hal itu akan dilakukan pemeriksaan enzim darah. Faktor penyebab gangguan enzim, bisa genetika, faktor usia akibat organ tubuh yang menua atau bisa juga disebabkan perubahan gaya hidup yang membuat kerja pankreas sebagai penghasil enzim pencernaan tidak optimal.

Tubuh membutuhkan sejumlah enzim untuk memproses makanan dalam saluran cerna. Enzim amilase untuk memecah amilum (karbohidrat), enzim laktase untuk mengurai laktosa, enzim lipase untuk memecah lemak (lipid) di usus halus menjadi gliserol dan asam lemak.

Enzim pepsin untuk memecah protein di lambung serta enzim tripsin dan kimotripsin (enzim pankreas) yang memecah protein. Enzim merupakan protein berbentuk bundar yang diperlukan untuk reaksi kimia di dalam tubuh. Sebagian kecil enzim diproduksi di kelenjar liur di bagian mulut.

Jika tubuh kekurangan enzim, perut berontak saat mengonsumsi makanan tertentu. Itu sebabnya penderita mudah terkena diare. Kebanyakan enzim pencernaan diproduksi oleh pankreas.

Di dalam tubuh terdapat dua golongan enzim, yaitu enzim pencernaan yang berfungsi sebagai katalisator dan enzim metabolisme yang bertanggungjawab untuk menyusun, memperbaiki dan membentuk kembali sel-sel dalam tubuh.

Kurangnya satu jenis enzim umumnya disertai oleh kurangnya enzim yang lain. Gangguan kekurangan enzim yang kronis dapat menyebabkan kekurangan gizi, berat badan berkurang dan daya tahan tubuh juga menurun.

Untuk mengatasi masalah kekurangan enzim ini, lakukan diet terutama mengurangi makanan yang berlemak, keju serta coklat. Selain itu, banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai gudang produksi 'enzim'.

Rabu, 27 Februari 2013

That Winter, The Wind Blows

Sinopsis Winter Wind Episode 1 part. 2

1 TAHUN KEMUDIAN

 photo TWWB1133.jpg
Oh Soo sudah keluar dari penjara. Ia sekarang bersama Jin Sung di dalam mobil butut sambil makan roti dengan lahap. Jin Sung mengatakan semua aset Oh Soo diambil oleh Presdir Kim. Mereka ada di pegunungan, atau dimana itu aku nggak tahu, yang jelas tempatnya cantik.
Selama perjalanan Jin Sung terus berceloteh tentang bagaimana ia marah kepada Bos Kim dan berteriak di klub sehingga mereka mematahkan lengannya. Setelah sembuh ia kembali mengacau di klub dan Kim ingin mempekerjakannya. Tapi ia adalah Park Jin Sung. Ia punya loyalti, ia bahkan meludah di hadapan Bos Kim. . Tapi ia kehilangan giginya karena hal itu. Jin Sung menunjukkan giginya pada Oh Soo, gigi palsunya.
 photo TWWB1136.jpg
Mereka ada di tempat Jin Sung menabur abu Oh. Jin Sung berkata kalau Oh punya kenangan indah disana, makanya ia ingin menabur abu Oh disana.
Jin Sung : Dia menyuruhku datang ke PL Group dan mereka akan memberi uang jika menyebutkan nama Oh Soo. Pria itu, masih berbohong saat ajalnya tiba. Tapi ia tetap Nice Guy.
Oh Soo melemparkan bunga ke tempat Jin Sung menabur abu Oh. Dan setelah itu ia mita Jin Sung bersiap untuk bekerja. Jin Sung terkejut, ia bertanya apa Oh Soo salah makan di penjara? Setelah ia menunggu Oh Soo selama ini, dan sekarang ia menyuruh dirinya bekerja untuk Bos Kim?

 photo TWWB1flv_002704933.jpg
Jin Sung menolak dan pergi. Tapi Oh Soo menahannya. Soo mengingatkan Jin Sung yang pernah mengatakan ingin membelikan 100 ekor sapi untuk ayahnya dan membangun lumbung. Seorang pria tak akan mengkhianati temannya untuk menggapai mimpinya.
Jin Sung : Lalu, kau akan mengkhianatiku?
Oh Soo menarik nafas dan meninggalkan Jin SUng. Jin Sung tersenyum dan mengejar Oh Soo, ia memeluk tangan Oh Soo dan terlihat bahagia. kenapa? Kau mencintaiku? Kita adalah sahabat bukan? Kemana kita pergi sekarang? Bermain poker lagi?
Jin Sung terlihat senang sekaleeeeee.

 photo TWWB1flv_002817400.jpg
Soo dan Jin Sung akan mulai berjudi lagi. Mereka ke bar milik Boss Jang. Tapi dilarang masuk. Salah satu penjaga mengenal Soo dan minta maaf. Ini semua adalah ulah bos Jang. Soo ingat kembali kejadian 1 tahun lalu, saat So Ra mulai menyukainya dan membuat Bos Kim cemburu.
Penjaga itu ingin memberi Soo cek, Jin sung tersinggung dan memukulnya. Soo menghentikan mereka. Ia menelpon seseorang bernama Man Doo yang juga mengabaikannya.

 photo TWWB1flv_002977733.jpg
Ditengah kekesalannya seseorang datang dan menagih uang 7.8 juta darinya. Pria itu Jo Mu Chul (Kim Tae woo). Soo mengatakan ia tak tahu menahu soal uang itu. Tapi Mu Chul menghadapinya dengan tenang. Soo bertanya apa yang akan terjadi kalau ia tidak membayarnya. Mu Chul mengatakan Soo tahu apa yang akan terjadi. Soo kelihatan kesal dan pria itu pergi setelah mengancam kalau ia memberikan 100 hari untuk melunasinya. Oh Soo akan bicara lagi dan berbalik, tapi pria itu sudah ada di depannya dan menikamnya. Pria itu mengatakan kalau mereka adalah teman saat ia bicara baik-baik pada Oh Soo dan menyuruh Oh Soo pergi ke rumah sakit. Oh Soo menahan kesakitannya dan terjatuh.

 photo w1.jpg
Sementara itu setelah ayahnya meninggal, Oh Young mengambil alih pimpinan, sepertinya. Ia terlihat memberi materi / presentasi dan juga menjelaskan mengenai perusahaannya di hadapan para pemegang saham. WEW, gadis buta bisa pake komputer, tentu aja yang khusus untuk orang buta. Oh Young melakukannya dengan baik tanpa kesalahan. Dan semuanya bertepuk tangan.

 photo TWWB1flv_003115867.jpg
Dalam lift, Oh Young bersama tunangannya, Pengacara Jang dan Nyona Wang. Pengaca Jang memuji penampilan Oh Young. IA yakin ayah Young juga akan bangga jika melihatnya hari ini. Pengacara Jang Terharu. Oh Young tersenyum. Ia mengatakan ia yakin ini adalah hari terakhirnya, ia tahu kalau ia pemimpin perusahaan, hanya nama saja. Dan kemungkinan dalam 3 bulan ia akan disingkirkan dan pemegang saham akan memilih Kim menjadi direktur. Young mengatakan kalau ia yakin para pemegang saham hari ini hanya merasa iba padanya, dengan proyek ini, dan dia yang buta akan menjadi keuntungan bagi produk. Media melihatku bagai monyet dalam kebun binatang. Mereka merasa takjub melihat gadis buta bisa melakukan presentasi.
Nyonya Wang memegang tangan Young dan Young menghela nafas. Bagaimanapun ia senang bisa keluar rumah kesuatu tempat selain ke pusat komunitas.

 photo TWWB1flv_003299267.jpg
Mereka mengantar Young sampai ke mobil. Young akan pulang bersama nyonya Wang. Young mengundang pengacara Jang ke rumah mereka, tapi pengacara Jang mengatakan ia harus melakukan sesuatu. Itu adalah permintaan presdir sebelum meninggal. Nyonya wang bertanya apa itu. Tapi pengacara Jang mengatakan itu sebuah kejutan, tapi ia yakin Young akan menyukainya.
Setelah Young dan Nyonya Jang pergi, Pengacara Jang mendapat telpon yang mengatakan kalau mereka menemukan 'dia'. Pengacara Jang segera pergi dengan tergesa-gesa.
Sementara itu di dalam mobil, nyonya Wang membicarakan tentang pernikahan Young dan Myung Ho. Tapi Young berkata ia tak akan menikah. Nyonya Wang terkejut. Young berkata itu diputuskan sebelum ayahnya meninggal, dan ia tak tertarik dengan hal itu. Ia tak akan menikah.

Di rumah sakit, Jin Sung kewalahan mencari Soo yang menghilang. Sementara itu ada orang lain juga yang mencari Soo. Rupanya itu Man Doo yang memanggil Gang untuk membunuh Soo. Dan Soo sudah ada disana menghajar Man Doo. Tapi Man Doo mengelak, ia tidak memnaggil Geng itu. Dan ternyata benar, itu ulah Mandoo ia memanggil Geng itu untuk menhajar Oh Soo. Tentu saja ia kalah melawan banyak orang sendirian.
Lalu Mu Chul muncul disana. Dan memperingatkan Oh Soo lagi kalau waktunya tinggal 93 hari lagi.

 photo TWWB1flv_003503667.jpg
Mereka membawa Oh soo dan meninggalkannya di jalanan. Oh Soo gemetar kesakitan dan berjalan menuju rumah Oh, tempat dimana ia dan Jin Sung bisa tinggal (krn smua hartanya habis, ia dan Jin Sung menggunakan rumah Oh).
Oh Soo luka-luka dan masih menahan kesakitannya ketika Pengacara Jang datang dan menanyakan apakah ini rumah Oh Soo. Oh Soo mengiyakan, dia adalah Oh Soo. Pengacara Jang tampak senang. Ia memperkenalkan dirinya, apa Oh Soo tidak mengingatnya lagi, dia adalah pengacara Jang ajushi. Oh Soo jelas bingung karena ia bukan Oh soo yang di cari Jang. Pengcara Jang memperlihatkan kartu namanya dan mengatakan ia adalah pengacara dari PL group. Ia adalah teman ayah Oh Soo dan sering membawa Oh soo memancing waktu kecil. Oh Soo bingung. Ia memperhatikan kartu nama itu dan ingat saat Oh bercerita kalau ia adalah anak dari presdir PL group. Ia juga ingat Jin Sung mengatakan agar Oh Soo ke PL group dan pasti akan membantunya jika menyebut nama Oh Soo. Ia ingat mengenai Mu Chul yang mengancamnya mengembalikan uang 7.8 juta selama 100 hari.

 photo TWWB1flv_003691533.jpg
Oh soo berfikir dan ia tak punya pilihan lain lagi karena ia sedang terjepit. Pengacar Jang bertanya lagi, ada apa? Apa kau tidak mengingatnya?
Oh Soo berfikir dan berkata, tidak, aku mengingatnya.

That Winter, The Wind Blows

[Sinopsis] That Winter, The Wind Blows Episode 1 -Part 1-

 photo frac14oumliquestmicro-1.jpg
Akhirnya saia memutuskan membuat sinopsis drama ini. Nggak apa deh bermelodrama lagi. Dan juga kalau diingat-ingat aku belum pernah membuat sinopsis melodrama. HAHAHHA. Ternyata, mungkin waktu itu cuma MoonSun. Itu pun bukan meloframa^^

Sinopsis Winter Winds Episode 1 part. 1


Episode di awali dengan musim dingin yang teramat dingin. Disuatu tempat yang tertimbun salju putih, di bawah pohon yang hanya tinggal ranting menjulang tinggi, di bawah cahaya matahari musim dingin yang samar, seorang ibu meninggalkan bayi kecilnya disana. Dengan perlengkapan bayi di dalam sebuah tas. Bayi mungil.
(sedikit komentar, kok aku merasa tempat itu adalah desa Sun Yi, Werewolf Boy ya???? HAHHAHHAHA).

 photo w3.jpg
Adegan beralih kesebuah hotel, Oh Soo (Jo In Sung) sedang tidur dengan seorang wanita, Jin Soo Ra (Seo Hyo Rim). Nggak tidur sih, cuma bersama di tempat tidur. Oh Soo bicara dengan Soo RA selagi ia memainkan 2 buah dadu di tangannya.
Oh Soo : Apa ada yang salah dengan apa yang aku katakan? Apa aku tak bisa hidup seperti ini? Apa alasan yang dibutuhkan seseorang untuk hidup?
Soo Ra : Bagaimana seseorang bisa hidup tanpa alasan?
Oh Soo tertawa, benarkah?
Soo Ra tertarik dan bertanya bagaimana keluarga Oh Soo. Oh Soo terdiam, keluarga???

Kembali ke bayi yang dibuang tadi. Bayi itu menangis di tengah dinginnya angin musim dingin. Memanggil ibunya yang berlari meninggalkannya. Dan adegan kembali beralih ke kamar hotel memperlihatkan wajah Oh Soo, dan kita tahu bayi itu adalah Oh Soo. Oh Soo masih memikirkan bagaimana menjawab pertanyaan Soo Ra, namun sepertinya ia tak menjawabnya.

Beralih kesebuah rumah yang besar, rumah keluarga Oh (Rumahnya Full House 2 juga ^^~), dari luar entah kenapa hawa rumah itu terlihat menyedihkan.
Seorang gadis sedang olahraga di dalam rumahnya sambil mendengarkan sebuah berita, bahwa Presiden direktur Oh dari PL group masih koma dan semuanya mengkhawatirkan siapa yang akan menggantikan posisi direktur karena direktur sudah koma selama 300 hari. Di kamar presdir Oh, 3 orang menonton berita itu juga. Ada Jang Sung (Kim Kyu Cheol, ayah Chang Hee di May Queen), Wang Hye Ji (Bae Jong Ok) dan Lee Myung Ho (Kim Young Hoon).  Mereka dengan serius memperhatikan berita itu, bahwa presdir Oh telah mendirikan perusahaan selama 24 tahun dan menjadi perusaan yang berpengaruh dibidang fashion. Presdir Oh tidak punya anggota keluarga, selain puteri tunggalnya, 26 tahun, Oh Young (Song Hye Gyo). Berita itu juga memuat bahwa Oh Young memiliki tunangan, Lee Myung Ho, yang selama ini mengambil alih pimpinan sementara.


Myung Hoo mengatakan ia tak bisa lagi menjadi pengganti presdir. Ia harus menikahi Oh Young selagi presdir masih hidup. Oh Young masuk mengganggu pembicaraan mereka. Ia mengatakan tidak baik mengadakan event besar saat kepala keluarga sedang sakit. Pengacara Jang membenarkan hal itu. ibu tiri Oh Young, Wang Hye Ji -aku bakal memanggilnya nyonya Wang- mengatakan kalau dokter meminta mereka bersiap-siap akan kmeungkinan terburuk, tapi Young berkata kalau ayahnya masih hidup, ia minta nyonya Wang hati-hati kalau berbicara. Young meraba dinding dan duduk di tempat duduk sambil menggenggam tangan ayahnya.


Kita beralih ke sebuah bar. Oh Soo sedang bermain kartu / berjudi disana. Ia ditemani oleh sahabatnya Park Jin Sung (Kim Bum). Aku kagak ngerti gimana main kartu. Soo melirik Jin Sung dan Jin Sung tersenyum. Soo mempertaruhkan semuanya. Saat lawan yakin ia akan menang, ternyata Soo yang menang. Jin Sung tersenyum. Soo mengambil sesuatu dan pergi bersama Jin Sung dengan senyum kemenangan. Jin Sung menerima sebuah koper, yang sepertinya isinya uang. Orang yang kalah tadi kesal dan menyuruh anak buahnya mengejar mereka. Jin Sung dan Oh soo berpisah. Jin Sung pergi membawa koper itu dan Oh soo berkelahi dengan mereka. Tapi ternyata Jin Sung tertangkap dan ikutan berkelahi juga. Oh Soo dan Jin Sung saling membantu dan akhirnya mereka berhasil kabur.

 photo TWWB124.jpg
"Orang-orang ingin menemukan tujuan dari hidup mereka. Untuk menemukan arti dari hidup, beberapa orang mempertaruhkan hidup mereka mencinati seseorang yang akan segera mereka lupakan. Yang lain mempertaruhkan hidup mereka dengan hasrat yang akan segera menghilang. Setiap orang berkata mereka mencari alasan untuk hidup, arti hidup. Lalu, haruskah aku mencari alasan hidup juga, di dunia yang kacau ini? Lalu, apakah hidupku bisa berubah? Aku hidup dengan mempercayai bahwa tak ada yang bisa aku andalkan kecuali diriku sendiri".
 photo TWWB132.jpg
Kembali ke kamar Hotel, atau mungkin kamar apartemen, dimana Oh Soo bersama Soo RA, mereka masih membicarakan tentang hidup.
Soo Ra berkata kalau suatu hari Oh Soo akan meninggalkannya. Oh Soo mengatakan kalau Soo Ra harus ada di jalan yang ia percayai.
Oh Soo : Aku tak punya apa-apa, tak akan ada yang hilang. Haruskah aku mempercayai apa yang orang bodoh katakan? Jika itu terjadi, akankah hidupku lebih menarik?
Soo Ra menangis dan berkata kalau Oh Soo orang yang kejam. Oh Soo hanya tertawa. Tapi matanya berkaca-kaca.

 photo TWWB136.jpg
Nyonya Wang mempersiapkan tempat tiduu untuk Young. Young berjalan ke arah tempat tidurnya, lalu ia berbaring. Sekilas Nyonya Wang sepertinya menyayangi Young. Tapi Young tidak memperdulikannya. Setelah nyonya Wang pergi, Young membuka matanya. Dalam kamarnya yang luas, ia memikirkan begitu banyak hal.


Jin Sung, Oh Soo dan seseorang yang kemungkinan adalah Oh Soo, oppa Oh Young sedang olahraga pagi. Jin Sung tertawa dan berkata jika pria itu adalah putera tunggal Presdir CL Group, maka ia adalah anak Steve Jobs. Jin Sung tidak percaya Oh adalah anak presdir CL. Tapi pria itu berusaha meyakinkan, kalau ia tak akan berbohong pada Jinsung maupun Soo. Ketika ia masih 8 tahun dan adiknya 6 tahun, ayah dan ibunya bercerai. Jin Sung menyambung, adikmu tinggal bersama ayahmu dan kau dibawa oleh ibumu, lalu ibumu meninggal dunia dan kau berakhir menjadi seperti ini. Kau mau mengataka kebohongan lagi?
Pria itu berkata ia benar-benar serius. Tapi Jin Sung tak percaya, lalu kenapa kau tidak meminta uang dari ayahmu? Kenapa kau malah bekerja menjadi pelayan?
Pria itu berkata ketika ibunya meninggal, ibunya minta agar dia tidak meminta uang dari ayahnya. Suatu hari nanti, ketika aku sudah menjadi chef di restoran Italia, maka aku akan menemui mereka dan membuat mereka bangga.
Jin Sung masih meremehkan pria itu. Jin Sung lalu melihat sesuatu di saku pria itu dan mengambilnya. Jin Sung berkata, bukankah aku sudah menyuruhmu mengganti nama? Aku tak suka kau punya nama yang sama dengan Soo hyung. Lalu, kenapa kau malah menggunakan rumah kami sebagai alamatmu?
Oh berusaha merebut surat itu dari tangan Jin Sung dan berkata sejak kapan rumah Soo menjadi rumahmu juga? Karena tak akan ada siapapun yang menerima surat jika aku membuat alamtku, makanya aku memakai alamat Soo.
Jin Sung dan Oh berebutan surat itu. Dan lucu deh mereka. ^^

 photo w5.jpg
Soo mengambil surat itu (kayaknya bukan surat deh, HAHAHAH, anggap aja begono) dan membacanya, "Soo" dalam namamu artinya 'melindungi'?
Oh berkata ibunya memberi nama itu agar ia bisa selalu melindungi adiknya dan dunia. Kau biasanya tak akan melihat dalam nama seseorang, tapi itu sebenarnya mempunyai arti. Oh terlihat bahagia menceritakan hal itu. Soo hanya tersenyum.
Oh mengatakan kalau nama adiknya adalah Oh Young. Kemudian Oh bertanya 'Soo' dalam nama Oh Soo berarti apa.
Soo menjawab tidak ada arti special, hanya saja 'Soo' yang berarti 'Pohon'. Soo berkata, ia ditemukan di bawah pohon saat ia di buang dan di panti asuhan tempat ia tinggal banyak pohon. Makanya ia dinamai Soo. Soo lalu pergi meninggalkan mereka.
Oh merasa tak enak menanyakan hal itu. Ia bertanya pada Jin Sung, apa benar kalau Soo dulu dibuang dan di temukan di bawah pohon.

DAn akhirnya EUN JI!!!
Hahahhaah. Moon Hee Sun (Jung Eun Ji) sedang menginterogasi Oh Soo, dengan siapa Oh Soo tidur semalam. Tapi Oh Soo tak menjawab, ia sibuk mencocokkan baju mana yang akan ia pakai. Eun Ji, eh Hee Sun terus berceloteh, kau diam. Ok, Apa kau mengakui kesalahanmu?
Oh Soo masih saja diam membuat Hee Sun kesal, ia mendorong Soo kedinding dan bertanya, Gadis itu, Soo Ra, apa kau benar-benar mencintainya?
Oh Soo tersenyum dan menyentuh hidung Hee Sun, hanya kau yang aku cintai.
Oh Soo pergi dan Hee Sun tersenyum tak percaya.

Oh Soo duduk di meja makan, bersama Jin Sung dan Oh. Hee Sun juga kesana dan melihat sebuha lukisan pohon. Hee Sun bertanya apa Soo tak akan melukis lagi. Oh Soo diam saja dan Jin menyuruh Hee SUn pulang ke rumah saja. Hee Sun tak mendengarkan dan mengatakan pada Oh Soo sebaiknya Oh Soo melukis saja dari pada menghabiskan waktunya bersama para wanita. Hee Sun malah bertanya, dimana dompetmu?
Jin Sung terkejut, kenapa kau menanyakan dompetnya?
Oh Soo dengan tenang menjawab, di tempat tidur. HHAAHAHHA.
Hee Sun tersenyum dan segera ke kamar Oh Soo.
Jin Sung kesal dan bertanya kenapa Oh Soo selalu memberikan uang pada Hee Sun. hee Sun menjawab kalau itu adalah bayaran untuk tanaman. Jin Sung tak percaya, ia bergumam kalau Hee Sun membawa tanaman seharga 10 dolar dan mengambil bayaran 100 dolar. Dia mengatakan kalau ia adalah penjual bunga, tapi malah berakting seperti pencuri. (Jin Sung kagak tau kalau Hee Sun mau beli CD HOT. HAHHAHAH).

 photo TWWB162.jpg
Hee Sun menemukan dompet Oh Soo dan mengambil beberapa lebar uang dengan wajah tersenyum sementara Jin Sung masih mengomel dari ruang makan. Lalu wajah Hee Sun terlihat terpaku akan sesuatu. Jin sung masih mengomel dan terhenti saat Hee Sun datang membawa sesuatu itu. OMG! Panties! Hee Sun menemukannya dan membawanya kehadapan Oh Soo ia menjatuhkannya tepat di hadapan Oh Soo yang lagi makan. Oh terkejut.
Oh Soo kehilangan kesabaran, siapa yang menyuruhmu ke tempat tidurku?!
Hee Sun kesal dan mengambil sup milik Oh Soo, menyiram kepalanya dengan itu. Jin Sung terkejut dengan kelakukan Hee Sun. Oh Soo hanya menarik nafas panjang. Sementara itu hee sun keluar dengan kesal.
Oh Soo masuk ke kamarnya dengan bad mood. Setelah Soo pergi, Oh bertanya pada Jin Sung, apa benar kalau Soo membunuh kakah Hee Sun.
Jin Sung marah, apa maksudmu? Mereka hanya pergi kencan dan Soo membuangnya. Gadis itu marah dan mengendarai sepeda motornya ke hadapan sebuah truk dan......
belum sempat Jin Sung melanjutkan, Soo memanggil Oh dan menyuruhnya membeli serbet.
Sementara itu Jin Sung pura-pura sibuk dengan rotinya, HEHEHEHEHE.

Nyonya Hwang sedang memeriksa pekerjaan tukang kebun yang merawat pohon di taman agar tidak mati. Ia lalu melihat tukang pos menuju rumah dan sepertinya Nyonya Wang mengenalinya. Ia bertanya pada tukang kebun apa bibi / pembantu ada di rumah. Tukang kebun berkata kalau bibi sakit, tapi Young ada di rumah. Nyonya Wang kaget dan dengan panik ia segera berlari ke rumah.

Young membukakan pintu dan pak pos bertanya apa sekretaris wang sibuk, hari ini Young yang mengambil surat, tidak seperti biasanya.
Young berkata kalau Nyonya Wang sedang sibuk di taman. Young bertanya surat apa yang ditujukan padanya. Pak Pos menjawab ada surat dari Oh Soo, kakak Young, Young tampak kaget. Pak Pos berkata kalau Soo selalu mnegirim surat, sejak musim gugur bahkan sekali sebulan, atau dua kali sebulan. Young tampak kaget dan pak Pos bertanya, apa Young tidak menerimanya, ia memberikannya pada Nyonya Wang. Young berusaha berwajah biasa dan mengatakan ia membacanya. Pak Pos lalu pergi setelah memberikan surat pada Young.
Setelah ajusshi pergi, senyum Young hilang. Ia kembali ke rumah dan dengan tergesa-gesa ia naik ke kamarnya. Sementara itu Nyonya Wang berusaha menemui pak Pos itu, tapi Pak Pos tidak mendengarkan Nyonya wang yang memanggilnya.

Nyonya Wang panik dan kembali ke dalam rumah. Ia memanggil pelayan, tapi tak ada yang menjawab. Ia masuk ke kamar presdir, tak ada siapapun disana. Sepeninggal Nyonya Wang, sepertinya keadaan presdir memburuk.
Nyonya Wang masuk ke kamar Young dan melihat Young bersiap di meja riasnya. Nyonya Wang bertanya kemana Young akan pergi. Young menjawab ia akan pergi ke pusat komunitas. Nyonya Wang menawarkan seseorang akan mengantar Young, tapi Young menolak, ia akan pergi dengan taksi. Nyonya Wang bertanya, apa Young masih belum mempercayainya.
Dengan tenang Young menjawab, penyebab ibu dan ayahnya berpisah adalah Nyonya Wang. Karena itu ia terpisah dari ibun dan kakaknya. Dan ia tidak pernah berfikir untuk mempercayai Nyonya Wang. Tapi kau memperoleh kepercayaan ayahku. Setidaknya ayahku lebih mempercayaimu dari pada aku.

 photo TWWB172.jpg
Young mengambil tasnya dan sebelum pergi ia bertanya, sejak ibuku meninggal 14 tahun lalu, apa yang terjadi pada kakakku, apa kau benar-benar tidak tahu?
Nyonya Wang mengatakan kalau ayah Young tidak membiarkannya mencari kakak Young. Tapi Young membalas, hal itu sebelum ibunya meninggal.
Young mengatakan kalau ayahnya membuatnya tidak bertemu dengan kakaknya dan membuatnya kesepian. Young lalu bertanya kenapa Nyonya Wang ke kamarnya. Nyonya wang bertanya mengenai surat yang diberikan oleh pak pos. Tapi Young berkata ia tak menerimanya. Nyonya Wang melihat tas Young dan ada surat disana. Tapi belum sempat Nyonya Wang bicara, pelayan memanggil Young dan mengatakan taksinya sudah datang. Young lalu pergi. Nyonya Wang terlihat khawatir dan menelpon seseorang untuk menghubungi pak Soo Jung.
Sementara dalam taksi, Young meminta dibawa ke alamat surat yang ditulis tangan.
Dan Nyonya Wang mengetahui kalau Young menerima surat dari Oh Soo.

Kepanikan Nyonya Wang terhenti saat alarm berbunyi, tandanya ada masalah dengan presdir. Nyonya Wang turun dan berhenti di dekat pintu kamar presdir. Ia diam saja. Lalu bel rumah berbunyi dan seseorang bertanya alarm berbunyi, bagaimana dengan presdir. Nyonya Wang berkata itu alarm palsu. Tidak terjadi apa-apa. WOW.
Dia membiarkan presdir kritis!!! ckkckckkckckckck.

Sementara itu So RA di rumah Oh Soo mengambil semua pakaiannya dan mengepak. Ia juga meletakkan sesuatu di dalam brankas. Oh Soo saat itu sedang tertidur. Soo Ra duduk di dekatnya dan menyentuh wajahnya. Ia seolah tak mau berpisah dengan Oh Soo. Ia sedikit ragu, tapi akhirnya ia pergi dengan membawa foto Oh Soo.

Young tiba di depan gedung apartemen Oh Soo dan supir taksi mengingatkannya lagi yang mana kamar Oh Soo. Young terlihat sedikit takut, tapi ia memberanikan diri. Ia masuk ke sana dan sempat berselisih dengan Soo Ra. Young di lobi, ia tak tahu harus kemana. Untung ada petugas yang melihatnya dan mengantarkannya ke kamar Oh Soo.
Petugas itu kurang yakin kalau Oh Young adalah adik Oh soo. Tentu saja karena Oh soo nya beda.

 photo w8.jpg
Young menekan bel kamar Oh Soo, karena memang alamat yang diberikan kakak Young kan alamat Oh Soo.  Soo di kamarnya masih tertidur dan mendengar suara bel, tapi ia malas bangun dan menutupi telinganya. Tapi Young terus menekan bel sampai membuat Oh Soo kesal. Akhirnya Soo keluar dan melihat di intercom bertanya siapa dia. Young menjawab kalau ia adalah Young. Jelas Oh Soo tak mengenalnya. Young bertanya apa benar kalau itu adalah kamar Oh Soo. Oh Soo mengiyakan. Young berkata ia sudah menerima surat dari Oh Soo. Oh Soo sadar dan ingat kalau itu adik Oh, Soo berkata Oh sedang tak dirumah dan akan kmeblai nanti. Soo mematikan intercom dan akan pergi tapi Young menekan bel lagi.
Soo Kesal dan bertanya apa lagi?
Young bingung dan berkata kalau pria itu berkata dia adalah Oh Soo, tapi kenapa berkata lagi kalau Oh Soo tidak di rumah.
Soo menjawab kalau ia dan Oh Soo punya nama yang sama. Ia minta Young jangan menekan bel lagi dan datang lagi nanti. Soo menutup Videonya dan menonaktifkan bel rumahnya. Young bingung. Ia menekan bel lagi, tapi tak berbunyi.
Young menghela nafas dan akhirnya ia pergi.

Beberapa jam kemudian, Oh Soo menuruni tangga menuju keluar. Ia disapa oleh petugas dan mengatakan kalau Young menunggu kakaknya selama 3 jam. Soo melihat Young berdiri dan menyapanya. Young bertanya siapa? Oh Soo menjawab kalau dia adalah pria di intercom.
Soo bertanya apa Young mau menunggu di dalam rumah saja. Tapi Young menolak. soo akan pergi dan Young menghentikannya. Ia ingin Soo membacakan surat yang di tulis oleh kakaknya. Soo bingung dan memperhatikan Young. Ia sadar Young buta.
Soo hendak menolak karena ia sibuk. Tapi Young berkata kalau ayahnya sedang sakit sekarang, dan ia tak tahu apa yang dilakukan kakanya. Ia hanya ingin kakaknya melihat ayahnya.
Soo akhirnya mengajak Young keluar, karena di dalam terlalu banyak orang. Ia menawarkan menggandeng tangan Young, tapi Young berkata ia bisa sendiri, ia akan mengikuti langkah kaki Soo. Soo mengerti.

 photo TWWB195.jpg
Mereka pun pergi. Soo tampak begitu mengkhawatirkan Young yang menuruni tangga. Tapi Young biasa aja, heheheh.
Mereka tiba di luar dan Soo mulai membacakan suratnya. Oh menulis kalau ia sedang menjalankan restoran italia miliknya, hal ini membuat Soo tertawa. Soo melanjutkan membaca suratnya, Oh mengatakan kalau sejak ibu meninggal ia dibantu oleh temannya, namanya juga Oh Soo. Alamat surat adalah alamat Oh Soo dan ia akan membeli apartemen itu suatu hari nanti. Soo yang membacanya nampak kesal, HAHAHAHA.
Soo lanjut membaca, Oh bertanya apa Young masih seperti dulu, gadis pembuat masalah?
Soo memperhatikan Young dan berkata kalau Young tidak terlihat seperti pembuat masalah.
Soo menajutkan, Oh mengatakan kalau ia penasaran seperti apa Young sekarang, apakah ia tumbuh dengan baik dan punya pribadi yang baik, tanpa ibu dan dirinya, Apakah Young kesepian tinggal bersama ayah mereka yang tegas dan disiplin.
Young tampak menangis dan mencari sapu tangan. Tapi soo mengeluarkan sapu tangannya dan memberikannya pada Young.
cerita Oh selanjutnya adalah mengenai Soo, tapi Soo mengatakan ia tidak akan membaca itu untuk menjaga privasinya, mereka tertawa.

 photo TWWB1103.jpg
Saat Soo akan membaca surat lagi, ia melihat ada polisi menuju gedung apartemennya. Lalu ia mendapat telpon dari Jin Sung yang mengatakan polisi sedang mencarinya. Jin SUng mengatakan kalau So Ra menuduh Soo menggelapkan uang presiden Club Kim. So Ra sudah kabur dan Soo sedang di cari polisi. Jin Sung menyuruh Soo cepat kabur, kalau tertangkap maka Soo akan mati.
Soo terkejut, ia bersembunyi dan menarik Young mendekatinya. Ia menutup mulut Young dan berkata kalau ia tak akan menyakiti Young, Young harus ada disana dan kakaknya nanti akan menjemput Young. Polisi curiga dan melihat mereka. Young sebenarnya nggak buta total, ia bisa melihat sedikit dan ia melihat ada bekas luka pada Soo.
Soo mengatakan kalau kalimat terakhir kakaknya adalah bahwa ia mencintai Young. Soo lalu kabur dan polisi mengejarnya, sementara Young kebingungan karena tongkatnya jatuh.

Soo kabur dari kejaran polisi. Dan Oh melihatnya. Oh heran kenapa Soo berlari dan ikutan lari juga. Sementara Young masih di tempat tadi mencari tongkatnya dan mendapat telpon dari pengacara Jang.
Oh masih mengejar Soo dan saat di jalanan, Oh tertabrak mobil. Dan Soo terkejut.
Young menerima telpon mengatakan kalau ayahnya sedang kritis. Young panik.
Soo terkejut dan berhenti melihat Oh yang tertabrak. Para polisi menangkap dan membekuknya. Soo tidak melawan karena masih terkejut. Soo terlihat sangat panik. Ia ingin polisi melepaskannya untuk menolong Oh yang sudah tak bernyawa.
Saat wajah Soo menyentuh tanah dan ia mulai meronta, ia mendengar suara tongkat Young mendekati mereka. Young panik karena ayahnya sekarat. Ia mendekati jalanan dan mulai memanggil taksi sambil menangis. Ia tak menyadari kecelakaan di hadapannya dan terus memanggil taksi di dekat kakaknya yang terkapar di jalan. Oh Soo melihatnya dengan mata terbelalak.

 photo TWWB1120.jpg
Beberapa hari kemudian. Oh Soo sudah di tahan dan ia dibawa menemui seseorang, So Ra. Oh Soo tertawa kecut melihat gadis itu yang tersenyum. Ia seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Oh Soo duduk berhadapan dengan So Ra dan pengacaranya. Oh Soo mulai bicara sambil tertawa tak percaya, kau menuduhku menggelapkan uang sponsormu? Aku? Aku bahkan tak pernah masuk ke dalam kantornya dan aku memanipulasi dokumen? Kau bahkan memanggil pengacara pribadimu? Hei, dia tidak cukup pintar untuk merencanakan ini sendirian. Oh Soo melirik pengacara So RA.
Oh Soo : Apa alasannya?
So Ra : Hanya untuk setahun. Tetaplah di penjara.
Oh Soo : Tidak akan. Aku akan memanggil pengacaraku dan keluar dengan jaminan. Uang yang kau seludupkan adalah setenah juta dolar. Aku yakin aku bisa mendapatkan jaminan.
So Ra : Tidak. Uang yang kau seludupkan adalah 7 juta dolar.
Oh Soo terkejut. So Ra melanjutkan, Penyeludupan, perjudian ilegal, kau tidak akan bisa bebas.

 photo TWWB1125.jpg
Oh Soo terkejut dan tak percaya. Apalagi saat So Ra mengatakan, ini semua karena ia mencintai Oh Soo. Selama ia filming di US ia ingin Oh Soo di penjara. Ia tak bisa membiarkan Oh Soo bebas selama ia di Amerika. YA AMPUUUUUUNn. GIle ni cewek!
Oh Soo hendak marah tapi ia menahannya. SO Ra menggenggam tanga Oh Soo dan berkata setelah Oh Soo bebas, Oh soo harus ke Switzerland, ia akan mengirimkan uang. So Ra mengancamnya lagi, kalau direktur Kim itu menakutkan.
So RA terus bicara membuat Oh Soo kehilangan kesabaran. Ia sudah berusaha tetap tenang, tapi akhirnya ia membalikkan meja di hadapan So Ra. Oh Soo berusaha terus tenang tanpa melukai siapapun. Ia mendekati So Ra dan berbisik, ini yang kau sebut cinta? Meskipun aku mati di tangan Boss Kim, kau dan aku tetap akan berakhir.
Oh Soo kesal dan keluar dari ruangan itu.

 photo w9.jpg
Sementara itu Presdir Oh meninggal dunia. Di pemakamannya Oh Young tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. meski begitu ia ingin terlihat kuat di hadapan semuanya, makanya ia menangis di dalam mobilnya.
Dan Oh Soo menjalani hukumannya di penjara...

Rabu, 20 Februari 2013

Parker

PARKER
Film Bioskop Terbaru 2013
  Sebuah Film Crime Actions Terbaru "Parker" dibintangi Jason Statham dan Jennifer Lopez ini akan rilis di Bioskop Januari 2013 Internasional dan Indonesia.


Parker 2013 Movie bioskop

  Parker Movie :
- Tayang di Indonesia:
- Rilis Bioskop: 25 Januari 2013 (USA-Limited)
- Genre: Action, Crime, Thriller, Adaptation
- Directed by: Taylor Hackford
- Studio/Distributor: FilmDistrict
- MPAA Rating: R
- Starring:
. Jason Statham
. Clifton Collins Jr.
. Wendell Pierce
. Jennifer Lopez
. Michael Chiklis
. Nick Nolte

*Plot Cerita Parker 2013 Movie:
Parker (Jason Statham) seorang pencuri profesional yang hidup dengan kode etik pribadi: "Jangan mencuri dari orang-orang yang tidak mampu dan tidak menyakiti orang-orang yang tidak layak mendapatkannya".
Tapi pada pencurian terbarunya, krunya meninggalkan dia untuk mati. Parker melacak mereka ke PalmBeach, taman tempat kru pencurian.
Parker melakukan penyamaran dengan mitra dari Texas, Leslie (Jennifer Lopez), seorang insider cerdas, dan berambisi. Bersama-sama, mereka menyusun rencana untuk membajak skor, mengambil semua hasil curian



Legally Blonde

Legally Blonde (2001)

Tahun Rilis: 2001
Genre: Petualangan, Drama-komedi, & Romance
Sutradara: Robert Luketic
Pemain: Resse Witherspoon & Matthew Davis
Awards: 2 Golden Globes, 6 wins & 9 nominations
Link IMDB: http://www.imdb.com/title/tt0250494/

Sinopsis film Legally Blonde:

Elle (Resse Witherspoon) adalah mahasiswi cantik, berambut pirang, dan kaya raya. Karena semua itu ia bisa mengencani pria manapun yang ia suka. Sampai ia bertemu dengan pria tampan, baik, dan kaya raya berwnama Warner Huntington III (Matthew Davis). Keluarga Warner tidak begitu saja menyetujui hubungan Elle dan Warner karena menurut keluarga Warner gadis berambut pirang itu identik dengan otak yang dangkal.

Untuk membuktikan bahwa ia bukanlah gadis pirang dengan otak dangkal, Elle bekerja keras untuk masuk sekolah hukum di Harvard, universitas terbaik di dunia sekaligus universitas di mana Warner berkuliah. Singkat cerita Elle akhirnya berhasil masuk Harvard. Namun, ternyata kisah percintaannya dengan Warner tidak berjalan begitu mulus ketika ada gadis lain yang pintar, kaya, dan cantik yang juga ingin mendapatkan Warner.

Film yang diproduksi tahun 2001 ini diarahkan oleh Robert Luketic. Kisah percintaan segitiga yang dibalut dengan komedi ini mengundang  gelak tawa yang berkepanjangan.

 

Selasa, 22 Januari 2013

I miss you Episode 1-2

Musim panas, 1997

I Miss You Episode 1 - 2

Lee Soo Yeon (Kim So Hyun yang nantinya akan diperankan oleh Yoon Eun Hye) pulang sekolah.  dan masuk rumah dengan was-was namun waspada. Namun sesampainya di rumah bukan ibu yang ia temukan, tapi ayahnya, buronan polisi, yangmembekapnya dan bertanya di mana ibunya. Soo Yeon menggeleng dengan ketakutan, dan ayahnya langsung menutupinya dengan selimut dan mulai memukulinya.

Sementara ibunya ternyata bersembunyi di luar rumah, mendengar jeritan Soo Yeon yang kesakitan.

I Miss You Episode 1 - 2

Tiba-tiba Detektif Kim (Jeon Gwang Ryul)  masuk dan menangkap ayah Soo Yeon. Rupanya ibu Soo Yeon yang memanggil polisi. Saat akan meninggalkan ruangan, ia menemukan Soo Yeon ada dibalik selimut dan berkata lirih, “Aku bersalah.. aku bersalah,” sebelum ia pingsan.

Detektif Kim segera membopong Soo Yeon bertemu dengan ibu Soo Yeon yang malu pada para tetangga karena suaminya ditangkap polisi. Ia lebih memikirkan rasa malunya daripada anaknya yang pingsan. 

Musim gugur, 1998


Han Jung Woo (Yeo Jin Goo yan g nantinya akan diperankan oleh Park Yoo Chun) sekolah di Amerika. Ia sangat senang sekali mendengar ayahnya telah datang. Tapi ternyata bukan ayahnya yang datang, melainkan sekretarisnya yang datang atas suruhan ibu tirinya yang memberi kesempatan Jung Woo untuk liburan melihat-lihat calon universitas yang akan Jung Woo masuki.

Tapi ternyata Jung Woo tak mematuhi perintah ibu tirinya, Hwang Mi Ran, malah pulang ke Korea. Ia sudah ingin bertemu dengan ayahnya. Ternyata ayahnya sudah 6 bulan dipenjara dan hari ini keluar.


Bersama Mi Ran, ia pergi ke penjara untuk menjemput ayahnya. Di sana ia melihat seorang gadis berseragam yang menunduk.


Tapi ayah Jung Woo, Han Tae Joon, tak suka melihat kehadiran Jung Woo yang seharusnya belajar di Amerika. Rupanya Jung Woo juga tak pernah diberitahu tentang ayahnya yang dipenjara. Mi Ran, langsung menjadi ibu teladan, dengan meminta suaminya untuk memarahinya jangan memarahi Jung Woo.

Setelah Tae Joon keluar dari penjara, ternyata ia tak langsung pulang ke rumah. Ia pergi ke rumah ayahnya, Kakek Han.


Tae Joon membawa Kakek Han yang sedang sakit ke rumah sakit, walau ibu tirinya (Kang Hyun Joo) mencoba mencegahnya. Menurut Hyun Joo, suaminya akan meninggal kalau dibawa ke rumah sakit dan Tae Joon akan menjadi pembunuh.


“Terus kenapa? Apa sekarang kau ingin menjebloskanku karena tindak pembunuhan?” tanya Tae Joon keji. Dan Tae Joon tetap meneruskan rencananya. Perawat Kakek Han, Jung Hye Mi, diberi pesangon dan disuruh pergi sekarang juga. Ia juga menuduh Hyun Joo telah mencuri uangnya selama ia dipenjara. Dan Tae Joon mengancam Hyun Joo agar menyerahkan uang itu agar anaknya (yang berarti adik tirinya) tak akan mati.

Note : Hyun Joo ini sepertinya istri muda yang jarak umurnya terpaut jauh dengan suaminya. Bahkan Hyun Joo ini sepertinya sepantaran dengan Tae Joon. Dan putranya juga masih kecil, kalau melihat kamarnya yang seperti kamar anak-anak.


Hyun Joo kaget mendengar ancaman itu dan segera berlari ke kamar anaknya. Ia kaget dan ketakutan setengah mati melihat kamar putranya kosong dan hanya ada dua anjing herder yang menggongonginya. Ia memanggil-manggil putranya, “Joon.. Joon.. “ tapi anaknya tak pernah muncul.

Tae Joon menangkap Hyun Joo yang histeris. Namun ternyata anak Hyun Joo tak berhasil ditangkap Tae Joon. Anak itu lari dengan memecah kaca jendela.


Anak itu, dengan kalung dari ibu yang tergantung di lehernya, ternyata melarikan diri dengan darah di kakinya. Di tengah jalan, perawat ayahnya, Hye Mi, menariknya dan membawanya pergi.

Gadis yang dilihat Jung Woo di penjara adalah Soo Yeon yang menjemput mayat ayahnya yang dihukum mati karena membunuh seorang anak.  Antara sedih dan lega, karena ayahnya yang suka menyiksa telah meninggal dunia, Soo Yeon menemani ibunya yang mabuk-mabukkan meluapkan perasaannya.


Jung Woo tak bisa tidur dan berjalan-jalan sampai ke suatu taman. Ia melihat ada gadis itu, Soo Yeon, duduk di ayunan dan langsung mengenalinya. Soo Yeon menebak kalau Jung Woo mengenalnya karena semua orang menggosipkan ia dan ibunya (sebagai keluarga seorang pembunuh).

Dan Jung Woo balik menebak kalau Soo Yeon ini adalah artis. (cieee… cantik sih..). Soo Yeon langsung meninggalkan Jung Woo. Tapi hujan turun dan Jung Woo berteduh dan mengajak Soo Yeon untuk ikut berteduh.


Tapi Soo Yeon malah berlari meninggalkannya.Ternyata Soo Yeon pergi untuk mengambilkan payung untuk Jung Woo. Mereka berjanji untuk bertemu kembali di taman ini untuk mengembalikan payung.

Jung Woo pun pulang dengan memakai payung Soo Yeon. Namun karena angin kencang, payung itu salah satu besi penyangganya patah hingga Jung Woo pun kehujanan. Tapi Jung Woo malah senang terkena hujan.


Keesokan harinya, Soo Yeon pergi ke taman dengan perasaan bahagia dan bersemangat. Namun di tengah jalan, ia mendengar suara kaca dipecah. Ternyata di salah satu rumah, ada anak yang mencoba memecah jendela. Sepertinya ingin kabur. Tapi jendela itu berteralis. 


Melihat Soo Yeon, anak itu beringsut ke pojok dan menyembunyikan dirinya di balik selimut. 


Tae Joon masih belum bisa menemukan adik tirinya. Sedangkan ibu tirinya tak mau memberikan uang itu jika anaknya masih belum dikembalikan padanya. Maka Tae Joon menyuruh anak buahnya untuk menemukan adik tirinya, walaupun sudah dalam bentuk mayat.

Jung Woo akan pergi ke taman, tak mempedulikan rengekan adik tirinya, Ah Reum, yang ingin ikut dengannya. Tapi Jung Woo memang tak bisa pergi karena ibu tirinya memberitahukannya kalau kakeknya meninggal. Walaupun Jung Woo tak pernah bertemu dengan kakeknya, tapi kabar ini membuatnya sedih.


Jadi alih-alih pergi menemui Soo Yeon, Jung Woo pergi ke rumah duka sebagai wakil keluarga menerima ucapan duka cita. Menurut Mi Ran, ayahnya sekarang sedang ada di rumah sakit.

Tapi ternyata Tae Joon tidak di rumah sakit, melainkan sibuk memaksa Hyun Joo untuk berbicara. Jung Woo mendengar percakapan Mi Ran dan ayahnya di telepon bertanya di mana ayahnya. Berpura-pura baik Mi Ran meminta Jung Woo untuk menerima para tamu. Tapi Jung Woo tahu kalau Mi Ran hanya berakting dan menyuruhnya berhenti berpura-pura menjadi ibunya.

Maka Mi Ran pun menghentikan sikap manisnya dan dengan kaku ia mengatakan kalau  ayahnya sedang melindungi uangnya. Dan ia juga meminta Jung Woo untuk segera pulang ke Amerika.


Sementara Soo Yeon menunggu kedatangan Jung Woo di taman, sambil menebak-nebak dengan tetesan air di ember, "dia datang.. dia tak datang.. dia datang.. dia tak datangg.."

Usaha Tae Joon ternyata gagal. Walau disekap di rumah sakit, Hyun Joo tetap tak mau memberitahukannya.


Perawat Hye Mi menyamar menjadi perawat rumah sakit dan menemui Hyun Joo. Ia memberitahu Hyun Joo kalau Hyung Joon, putra Hyun Joo selamat dan sekarang bersamanya. Hyun Joo lega dan menyuruh Hye Mi untuk menculik anak Tae Joon. Han Jung Woo.

Jung Woo kelelahan karena menerima tamu sekian banyak. Akhirnya Tae Joon datang. Tentang kepulangannya yang tiba-tiba, ia meminta Jung Woo untuk tak pernah melakukan sesuatu yang tanpa seijinnya. Ia menyuruh Jung Woo untuk kembali ke Amerika.

Jung Woo sepertinya enggan dan bertanya apakah ia bisa pulang saat liburan. Ayahnya malah mengatakan kalau Jung Woo memang ingin kembali, maka ia bisa bersekolah di sini. Jung Woo gembira mendengarnya. Tae Joon mengatakan kalau hanya Jung Woo-lah, satu-satunya yang ia percayai.

Dan Mi Ran mendengar pembicaraan mereka.

Jung Woo baru teringat dengan janjinya pada Soo Yeon setelah ia kembali ke kamar.

Soo Yeon yang akhirnya pulang karena Jung Woo tak kunjung datang, mengintip ke jendela tempat anak yang ia temui tadi pagi berada. Tapi Hye Mi muncul dan memperingatkannya agar tidak ikut campur. Melihat wanita itu membawa obat dan makanan, maka Soo Yeon pun pergi.

Detektif Kim meminta atasannya membuka kembali kasus pembunuhan yang melibatkan ayah Soo Yeon. Penjahat yang sebenarnya telah mengaku. Dan ia akan bertanggung jawab karena kesalahan ini.


Jung Woo akhirnya masuk sekolah baru. Dengan membawa payung kuning, ia mencoba mencari Soo Yeon. Tapi yang ia temukan bukanlah Soo Yeon, melainkan si nomor 27, anak seorang pembunuh. Itulah julukan murid sekolah itu untuk Soo Yeon. 


Karena shock, Jung Woo tak sengaja mundur menjauhi Soo Yeon. Dan Soo Yeon menganggapnya sama seperti murid yang lainnya. Namun Soo Yeon tak bisa diam saat Jung Woo dibully oleh teman mereka yang dikalahkan Jung Woo saat bermain basket.


Namun Jung Woo yang juga tak mau dibully, menantang murid-murid itu kembali dan akhirnya Jung Woo dikeroyok dan ditendangi.


Kali ini Soo Yeont tak dapat membantunya karena yang dialami oleh Jung Woo sering ia terima dari almarhum ayahnya. Soo Yeon menutup telinganya, mencoba menutup dirinya dari kejadian yang itu.


Soo Yeon menemukan payung kuningnya ada di-lockernya. Melihat Jung Woo menunggu hujan reda, ia pun meminjamkannya lagi. Jung Woo tak mau. Maka Soo Yeon berkata kalau ia tak pernah membunuh siapapun.

Tapi Jung Woo tetap tak mau. Ia sudah mengembalikan payung itu dan urusan di antara mereka sudah selesai. Jung Woo melihat Soo Yeon menangis, tapi menurut Soo Yeon ia tak menangis sedih, tapi karena matanya perih terkena angin.


Jung Woo merasa menyesal, marah, kesal dan frustasi. Ia, remaja 15 tahun yang baru saja menyukai seorang gadis yang ternyata anak pembunuh dan dikucilkan di sekolah. Maka ia tak dapat melakukan hal lainnya, selain mengeluarkan perasaannya di taman bermain. Ia menghentakkan ayunan itu dengan keras dan berteriak mengeluarkan semua perasasaannya.


Sementara Soo Yeon pulang dengan sedih. Melawati rumah aneh itu, ia mendengar seorang wanita membujuk Joon untuk segera pergi. Ia mencoba mengintip tapi ia hanya bisa melihat sekilas karena keburu ketahuan oleh wanita itu.


Kebetulan ibunya lewat dan kehujanan karena tak memakai payung. Maka payung kuning itu dibuka, dan nampak secarik kertas, pesan dari Jung Woo yang membuatnya tersenyum, “Milik anak paling terkenal di daerah ini, Lee Soo Yeon.”

Akhirnya emosi Jung Woo reda, dan ia pun mencari rumah Soo Yeon. Ia menemukan rumah itu. Detektif Kim juga telah sampai sana. Tapi di sana sedang kericuhan.

Ibu korban yang dibunuh ayah Soo Yeon kembali datang untuk mencari perhitungan dengan ibu Soo Yeon. Ibu Soo Yeon tak mau disalahkan karena suaminya sudah mendapat hukumannya. Tapi ibu korban itu tetap memaksa karena anaknya sudah mati sedangkan Soo Yeon (anak si pembunuh) masih hidup.


Akhirnya ibu Soo Yeon mendorong Soo Yeon dan menyuruh ibu untuk membawa Soo Yeon saja, “Bunuh atau biarkan dia hidup. Terserah kau mau melakukan apa!”


Jung Woo terbelalak melihat kejadian itu. Soo Yeon menangis memohon agar ia diperbolehkan tak pergi, dan ia seperti mengucap mantra seperti saat ayahnya memukulinya, “Maafkan aku, aku bersalah..”

Dan matanya bertemu dengan mata Jung Woo yang terlihat ketakutan. Tak tahan dengan semua ini, ia pun kabur, melarikan diri dari tempat itu, melarikan diri dari Jung Woo. Tanpa sadar sepatunya terlepas.

Jung Woo mengejar Soo Yeon dan akhirnya menemukannya. Soo Yeon menangis dan bersembunyi di bawah luncuran. Soo Yeon menyembunyikan kakinya yang telanjang dan bercodet.

Jung Woo memberikan sepatu itu pada Soo Yeon dan berkata, “Aku menemukanmu. Baju berbunga-bunga, anak terkenal, Lee Soo Yeon,” panggilan Jung Woo membuat Soo Yeon menengadah. Dan Jung Woo tersenyum saat melanjutkan, “Anak pembunuh, Lee Soo Yeon, jadilah temanku.”

Jika ada orang yang ingin berteman, seharusnya kita langsung menerimanya, bukan bertanya ‘kenapa’ seperti yang ditanyakan Soo Yeon. Karena Jung Woo langsung berkata kalau begitu ia akan menarik permintaannya kembali.

Dan ia langsung lari, mengagetkan Soo Yeon. Ia pun langsung mengejar Jung Woo. Ternyata Jung Woo lari mencari jepit jemuran. Ia menculik satu jepit jemuran dari tetangga Soo Yeon kemudian menyelipkan di rambut Soo Yeon yang selalu tergerai menutupi mukanya. Dan saat terlihat jelas wajah Soo Yeon, Jung Woo berkata puas, “Nah.. jadi seperti ini wajahmu itu.”


Aih.. co cweet..

Jung Woo mengatakan kalau ia tak akan berpura-pura tak mengenal Soo Yeon lagi. Dan ia meminta maaf. Soo Yeon terharu dan hampir menangis mendengar kata-kata Jung Woo. Bersamaan dengan itu, angin bertiup kencang, sehingga Jung Woo langsung membentangkan tangannya dan berkata kalau ia akan menghalangi angin agar Soo Yeon tak mengeluarkan air mata.

Sementara itu ibu Soo Yeon yang menangis-nangis mengutuki suaminya, hanya bisa mematung saat Detektif Kim berlutut di depannya dan mengatakan kalau pelaku pembunuhan yang sebenarnya telah tertangkap.


Hyung Joon yang sudah bersiap untuk memukulkan mangkoknya untuk menarik perhatian Soo Yeon, urung melakukannya karena melihat Soo Yeon lewat bersama seorang pemuda. Sepertinya sih, paman dan keponakan itu belum pernah bertemu.


Ternyata Jung Woo mengantarkan Soo Yeon pulang. Aihh.. manis banget, sih Jung Woo ini.


Hye Mi menyelinap masuk ke rumah Hyun Joo untuk mengambil tas berisi uang yang disembunyikan Hyun Joo di dalam piano. Di dalam tas itu ada foto keluarga Tae Joon.


Namun sesampainya di rumah, Tae Joon sudah menunggunya. Mengira Hye Mi baru bepergian dari jauh, a tak tahu kalau isi tas itu adalah uang, Ia menyuruh Hye Mi dan separuh mengancam untuk mencari tahu dimana Hyung Jun berada.


Ibu mabuk-mabukkan setelah mendengar pengakuan Detektif Kim dan diusir oleh pemilik warung. Soo Yeon yang menjemput ibu hanya bisa menangis, mengira ibu mabuk karena kondisi keluarga mereka. Ia menangis dan berkata kalau ia akan berbuat lebih baik lagi demi mereka.


Ehh? Itu jepit rambut atau jepit jemuran, ya? Ternyata Jung Woo juga mengambil jepit jemuran lagi. Dan aww.. cute banget saat Jung Woo memakai jepit jemuran itu ke rambutnya sendiri dan senyum-senyum sendiri.


Keesokan harinya, Jung Woo melihat kalau teman-teman sekelasnya mulai mem-bully Soo Yeon yang belum datang, dengan mengecat kursi dan mejanya. Ia marah dan akan menegur temannya itu, tapi Soo Yeon keburu datang.


Betapa kagetnya Jung Woo melihat Soo Yeon malah memeluk temannya itu (bukannya dia!) pas dengan kebetulan guru mereka masuk. Seisi kelas bengong, terkejut melihatnya.


Hasilnya guru itu memarahi teman yang membully karena berkencan. Hehe.. gadis ini tak butuh dilindungi, ternyata.


Sementara Jung Woo masih tak percaya dengan tindakan Soo Yeon (memeluk orang lain!! ). Ia berkali-kali menoleh ke belakang, namun berkali-kali itu pulalah Soo Yeon menutupi wajahnya dengan buku. 


Aww.. kenapa kalian cute banget, sih..


Setelah kelas usai, Jung Woo meminta penjelasan tentang tindakan Soo Yeon tadi. Bukankah ia berkata kalau ia akan menjadi teman Soo Yeon? Soo Yeon berkata kalau ia akan melindungi Jung Woo dan mereka akan menjadi teman rahasia.


Maka penderitaan Soo Yeon pun berlanjut di jam istirahat. Teman-temannya bertaruh, siapa yang berhasil memasukkan kotak susu ke tempat sampah (yang ada di belakang Soo Yeon) akan mendapat 1000 won. Tapi mereka sengaja tidak melempar ke tempat sampah tapi ke Soo Yeon.


Jung Woo marah, dan berdiri. Tapi Soo Yeonpun juga berdiri, mengagetkan semuanya. Ternyata Soo Yeon berdiri untuk mengambil tempat sampah di belakangnya dan menaruh tempat sampah itu di depan kelas (setelah mengembalikan kotak susu ke dua teman pembully-nya hingga terciprat ke baju si pembully). Ia menyuruh teman-temannya untuk melempar kotak susu itu sekarang.


Jung Woo tersenyum melihat aksi Soo Yeon. Ia pun mengambil kotak susunya, dan dengan keahllian basketnya, ia berhasil memasukkan kotak itu ke keranjang sampah. Teman-temannya masih bengong, dan tak bisa berbuat apa-apa ketika Jung Woo mengambil uang 1000 won karena ia menang taruhan.


Dan dengan muka polos ia keluar ruang kelas, namun sebelumnya dengan suara keras, ia mengajak Soo Yeon untuk jajan dengan uang 1000 won itu. Soo Yeon juga bengong.


Hihihi.. gak jadi deh teman rahasianya.


Dan Jung Woo cuek saat dimarahi oleh Soo Yeon yang tak mau merahasiakan hubungan mereka karena Jung Woo akan dikucilkan.


Ia juga cuek mendapat siraman sampah dari lantai dua. Menurutnya seseorang tak bisa dikucilkan kalau ia mempunyai teman. Dan ini membuat Soo Yeon tersenyum dan luluh.


Tapi muka Soo Yeon sepertinya sudah paten muram, membuat Jung Woo menggodanya kalau Soo Yeon marah karena sekarang ia lebih populer daripada Soo Yeon. Buktinya? Ia meminta Soo Yeon untuk melepas kertas yang tertempel di punggungnya: no 41 pacaran dengan no 27 dan menyuruh 41 dan 27 untuk bergandengan minggat dari sekolah mereka.


Melewati persembunyian Hyung Joon, mereka menyadari kalau rumah itu terbakar. Soo Yeon panik dan meminta Jung Woo untuk membukakan pintu yang digembok itu.


Dengan batu bata, ia mencoba merusak gembok itu, dan hasilnya tangannya berdarah. Tapi gembok itu berhasil dibuka.


Hyung Joon mencoba lari, tapi Jung Woo menghentikannya karena melihat kakinya yang terluka parah. Tak sengaja kalung Hyung Joon terlepas dan pecah jadi dua.


Mereka membawa Hyung Joon ke klinik terdekat, dan malah dimarahi oleh dokter karena kondisi kaki Jung Woo yang sudah sangat parah. Mereka menyuruh Hyung Joon untuk dibawa ke rumah sakit, jika tidak kakinya bisa diamputasi.


Jung Woo menelepon ibu tirinya meminta bantuan untuk memindahkan anak itu. Tapi Hye Mi tak mau, hingga Tae Joon datang, dan berkata kalau ia akan mengirim orang ke sana.


Hye Mi yang tak bisa keluar rumah karena orang-orang Tae Joon mengawasinya, berhasil kabur setelah mendengar kalau kamar yang ia sewa kebakaran. Ia segera pergi ke klinik tempat Hyung Joon dirawat dan dari foto Tae Joon di koper, ia mengenali Jung Woo. Ia juga melihat Jung Woo memberikan kalung Hyung Joon pada Soo Yeon.


Soo Yeon memberikan kalung itu pada Hyung Joon (yang ia anggap perempuan). Tiba-tiba Hye Mi masuk dan langsung membawa pergi Hyung Joon, kemudian membawanya ke dalam taksi.


Soo Yeon dan Jung Woo mengejar taksi itu, tapi tak berhasil. Hye Mi menenangkan Hyung Joon yang ingin keluar taksi. Mereka harus segera pergi, karena pemuda yang membawanya ke klinik adalah anak Han Tae Joon, Han Jung Woo.


Hyung Joon langsung menoleh ke belakang, merekam wajah Jung Woo.


Jung Woo pulang mendengar ayahnya marah-marah. Ia tak tahu kalau ayahnya marah karena anak buahnya kehilangan jejak Hye Mi.


Soo Yeon pulang ke rumah dan melihat kalau ibunya sibuk berkemas-kemas. Ibunya mau kemana? Ternyata ibunya mempunyai ide brilian (yang agak gila saya rasa) dengan pindah ke rumah Detektif Kim yang duda beranak satu.


Ibu tak mempermasalahkan Detektif Kim yang salah tangkap karena sebenarnya pun ia merasa bersyukur akan suaminya yang suka menyiksa sudah meninggalkan mereka. Ia akan tinggal di rumah Detektif Kim hanya sampai Soo Yeon dewasa, dan sebagai gantinya ia akan mengurus rumah Detektif Kim.

Detektif Kim bengong dan tak tahu apa yang harus ia lakukan. Putrinya, Eun Joo, menuduh ayahnya punya pacar baru dan pergi jajan untuk meluapkan rasa marah pada ayahnya.


Tapi ibu tetap pada pendiriannya. Walau Detektif Kim menawarinya untuk mencarikan solusi lainnya, tapi ibu dan Soo Yeon akan tinggal di rumah Detektif Kim.


Selain Detektif Kim yang terkejut, Jung Woo juga terkejut karena saat ia ke rumah Soo Yeon, ternyata Soo Yeon sudah pindah. Untungnya ia menemukan Soo Yeon di taman. Dengan jepit jemuran di rambutnya, Soo Yeon berkata kalau ia juga akan memberikan hadiah pada Jung Woo, namun hadiah itu akan ia berikan saat hujan.


Dan Jung Woo sudah tak sabar menunggu hujan turun.


Saat Jung Woo mengantarkan Soo Yeon ke rumah barunya dan ia memegang kaki Soo Yeon yang hanya bersepatu tapi tak berkaos kaki, dan berkata kalau kakinya nanti kedinginan. Soo Yeon menarik kakinya.


Ia malu karena kaki itu ada codet panjang yang sangat jelek. Tapi Jung Woo membesarkan hatinya dengan menunjukkan kalau iapun memiliki berbagai codet di tubuhnya bekas luka olahraga.


Eun Joo lewat dan tak bisa berkata-kata melihat betapa tampannya Jung Woo. Ia pun buru-buru kabur karena melihat senyum Jung Woo. Ia takut pingsan.


Tae Joon mendatangi tempat persembunyian Hyung Joon dan menyadari kalau Hye Mi yang melarikan Hyung Joon dan ironisnya, anaknya sendiri yang menyelamatkan Hyung Joon dari kebakaran.


Anak buah Tae Joon menemui Hyun Joo dan berkata kalau ia akan menjaga keselamatan Hye Mi dan Hyun Joo, jadi sebaiknya Hyun Joo memberitahukan letak persembunyian Hye Mi. Tapi Hyun Joo tak percaya. Namun ia tampak khawatir saat pria itu menceritakan tentang kondisi kaki Hyung Joon yang terluka.


Sementara itu Hye Mi mulai melancarkan aksinya. Ia menaruh uang di locker umum dan diambil oleh seseorang yang kemudian membuntuti Jung Woo. Sepertinya Hye Mi akan melaksanakan perintah Hyun Joo untuk menculik Jung Woo.


Sementara itu Hyun Joo mogok tak  mau minum obat, kecuali dibawa menemui ibunya. Tapi Hye Mi berhasil memaksa Hyun Joo untuk meminum obat itu dan berkata kalau sekarang nyawa Hyung Joo dan ibunya tak lagi ada ditangan Tae Joon, tapi sekarang ada di tangannya.


Pulang sekolah, Jung Woo mengajak bicara Soo Yeon dengan suara lantang. Soo Yeon jengah, dan meminta Jung Woo memelankan suaranya. Dan Jung Woo berbicara dengan suara berbisik-bisik, tetap membuat Soo Yeon jengah karena semua anak memandangi mereka.


Ia pun lari meninggalkan Jung Woo yang memanggilnya dengan suara yang berbisik, dan keras. LOL.


Lagi-lagi Jung Woo mengantarkan Soo Yeon pulang. Ia menghadap ke Soo Yeon dan menggodanya yang tertidur di dalam bis. Tapi Soo Yeon tetap tidur. Tiba-tiba bis berhenti mendadak dan Soo Yeon tertarik ke depan..


.. dan bibirnya menyentuh bibir Jung Woo.


Jung Woo mematung seketika namun buru-buru menegakkan badannya ketika Soo Yeon tiba-tiba membuka matanya. Ia mulai beralasan saat melihat Soo Yeon menatap tajam ke arahnya.

"Ini halte kita. Ayo cepat turun! Paman, hentikan bisnya!"
LOL. Architecture 101, anyone? 


Sepanjang perjalanan Jung Woo hanya diam saja, membuat Soo Yeon bingung. Apakah Jung Woo marah? Tapi Jung Woo tetap diam.


Akhirnya perhatiannya teralih karena lampu di jalan nyala-mati-nyala-mati. Soo Yeon berkata kalau ia sebenarnya ingin memperbaiki lampu itu tapi, ia kurang tinggi.


Maka Jung Woo pun mencoba memperbaiki lampu itu, yang mungkin longgar. Tapi ia pun juga kurang tinggi. Maka dengan memegang bahu Soo Yeon, ia berjinjit setinggi-tingginya untuk mengencangkan lampu itu.


Kali ini hati Soo Yeon yang berdebar-debar karena tubuh mereka sangat berdekatan. Dan Jung Woo pun menyadarinya.


Dan Detektif Kim yang lewat pun menyalahartikan mereka berdua, yang dilihat dari posisinya berdiri, Soo Yeon dan Jung Woo sedang berciuman. Apalagi saat itu lampu kembali mati.

Super duper LOL. Pasti Detektif Kim berpikir kalau Jung Woo mencium Soo Yeon dan mematikan lampunya agar tak keliatan.



Maka ia berteriak dan menjewer Jung Woo seperti anak nakal. Hehehe..


Dan ada seseorang yang mengawasi mereka, tepatnya mengawasi Jung Woo sejak tadi ia ada di sekolah.


Jung Woo duduk di meja makan, gugup segugup-gugupnya. Tapi kegugupannya hilang saat Soo Yeon datang. Soo Yeon dan Eun Joo memakai sweater yang sama, pemberian Detektif Kim. Aww.. ternyata Detektif Kim sudah menganggap keduanya sebagai anak sendiri.


Eun Joo langsung duduk di samping Jung Woo, membuat Soo Yeon terpaksa duduk di samping ibunya. Tapi perhatian Jung Woo tetap pada Soo Yeon yang masuk ke kamar untuk mengambil jepit jemuran dan memasangkannya di rambutnya. Jung Woo tersenyum padanya, membuat Soo Yeon tersipu-sipu.


Dan pandangan kedua remaja itu tak luput dari pandangan Detektif Kim. Ia pun menarik Jung Woo untuk memberi pelajaran.


Tentu saja Jung Woo ketakutan. Tapi ternyata Detektif Kim ingin mengajarkan cara bela diri pada Jung Woo. Soo Yeon dan Eun Joo duduk di tangga dan menonton mereka.

Hmm… sepertinya Jung Woo akan menganggap Detektif Kim sebagai sosok ayah deh.. Bukannya ia sudah tak mempunyai ayah. Tapi ya, karena ayahnya, Tae Joon, adalah ayah yang agak-agak beda.


Eun Joo heran, bagaimana cowok sekeren Jung Woo bisa dekat dengan Soo Yeon. Soo Yeon tertunduk lesu, dan menjawab kalau  ialah yang menyukai Jung Woo dan mungkin Jung Woo menjadi temannya karena kasihan.


Dan Eun Joo memeluk bahu Soo Yeon, menghiburnya agar tabah dan kuat, karena mereka adalah putri polisi.


Eun Joo bergabung dengan ayahnya yang menyuruh mereka untuk latihan bela diri. Ibu duduk menggantikan Eun Joo dan memuji sweater Soo Yeon yang tampak cantik dipakai olehnya. Soo Yeon tersenyum bahagia mendengar pujian ibu.


Dan mungkin inilah saat-saat yang membahagiakan. Dengan disaksikan oleh ibunya, Soo Yeon bergabung dengan yang lain. Detektif Kim mengambil jepit jemurannya dan menggodanya dengan memakai jepit itu di rambutnya sendiri.

Aww… Mereka berempat kejar-kejaran memperbutkan jepit jemuran itu.


Di tangga yang sama, Soo Yeon duduk dan menulis di dinding, Aku merindukanmu.


Ia menoleh saat ada seseorang memanggilnya.


Ternyata Jung Woo (Yoo Chun-ah…!) yang memanggilnya. Soo Yeon tersenyum memandangnya.


Tapi Jung Woo nampak sedih melihat Soo Yeon, “Mengapa kau tersenyum? Aku sangat marah hingga rasanya aku mau mati. Aku sangat marah hingga rasanya aku mau gila. Aku akan menunggu untuk hari ini saja. Hanya hari ini saja.”

Dan ternyata Jung Woo berkata pada udara kosong. Tak ada Soo Yeon di hadapannya. Hanya ada  tulisan Soo Yeon di dinding yang sudah hampir pudar.