- Kelenjar ludah
- Parotis
- Submandibularis
(bawah rahang)
- Sublingualis
(bawah lidah)
- Rongga mulut
- Tekak / Faring
- Lidah
- Kerongkongan / Esofagus
- Pankreas
- Lambung
- Saluran pankreas
- Hati
- Kantung empedu
- Usus dua belas
jari (duodenum)
- Saluran empedu
- Usus besar / Kolon
- Kolon datar
(transverse)
- Kolon naik
(ascending)
- Kolon turun
(descending)
- Usus kecil (ileum)
- Sekum
- Umbai cacing
- Poros usus / Rektum
- Anus
a.
Kelenjar
Ludah
Pada
rongga mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah (saliva) yang menghasilkan
cairan ludah.
Kelenlar-kelenjar
tersebut adalah:
1) kelenjar parotis, yang terletak di
dekat telinga,
2) kelenjar submaksilaris yang terletak di bawah rahang atas,
3) kelenjar submandibularis yang terletak di bawah lidah
Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas
garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan
amilase (ptialin).
Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc
air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar,
seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang
lezat atau karena lapar.
Cairan ludah berfungsi untuk:
1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan
air
2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa
3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim
ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan
glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)
b.
Mulut
Mulut
manusia berupa rongga yang dilapisi oleh jaringan epitel pipih berlapis banyak.
Dalam rongga tersebut terdapat alat pencernaan seperti gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (kelenjar saliva) yang membantu proses pencernaan mekanis dan
kimiawi.
c.
Pankreas
Pankreas juga merupakan
organ tambahan pada sistem pencernaan. Pankreas memiliki panjang kurang dari 12
cm dan tebal 2,5 cm. pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala
yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian tengah pankreas,
dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah ujung kiri atas.
Pankreas
terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus)
wirsungi dan saluran (ductus) sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang
disekresikan pankreas ke duodenum. Pankreas merupakan kelenjar
eksokrin dan endokrin.
Di dalam getah pankreas terdapat enzim-enzim pencernaan, yaitu:
a) Tripsinogen berupa proenzim
suatu protease yang belum aktif.
Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus
menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton,
b) Kimotripsinogen merupakan
proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi
mengubah protein dan proteosa menjadi pepton, perptida dan asam amino,
c) Lipase Pankreas( steapsin) merupakan
enzim yang memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d) Amilopepsin (amylase pankreas)
meruupakan enzim yang memecah amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa.
e) Ribonuklease dan deoksiribonuklease,
merupakan enzim yang mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida.
Sebagai kelenjar endoktrin,
Pankreas menghasilkan beberapa jenis hormon, yaitu:
a) sekretin, hormon yang
berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3
dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
b) Koleisistokinin, hormon yang
berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas yang kaya
enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
c) Insulin, hormon yang sangat
penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon
insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).
d.
Lambung
Fungsi
lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil
sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu
daerah
- Kardia.
- Fundus.
- Pilorus.
1. Kardia
adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .
2. Fundus
adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3. Pilorus
adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering
disebut duodenum.
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :
- Mucosa.
- Submucosa.
- Muscularis.
- Serosa.
1. Mucosa
ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim,
asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2. Submucosa
ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan
nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3. Muscularis
adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini
dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong.
Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
4. gerak peristaltik
(gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung
diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan
pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Di lapisan
mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan,
yaitu :
- Sel goblet (goblet cell).
- Sel parietal (parietal cell).
- Sel chief (chief cell).
1. Sel goblet
berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan
terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal
berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang
berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal
memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman
dalam lambung mencapai pH 2.
3. Sel chief
berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief
memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein
yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel
tersebut.
Di bagian
dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks
akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung
(HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan
mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
- Pepsin
merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih
kecil.
- Musin
merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
- Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada
mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan
oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa
adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam
lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
Kerja
enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian
pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya,
otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk
kim yang bersifat asam.
Sebaliknya,
otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika
tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan,
maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam
mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga
keasamanya menurun.
Makanan yang bersifat basa di
belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang
asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan
melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut
dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali
e.
Hati
f.
Kantung Empedu
Kantung empedu atau
kandung
empedu (
Bahasa Inggris:
gallbladder) adalah
organ
berbentuk buah
pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml
empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan.
Pada
manusia,
panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan
usus dua belas jari melalui
saluran
empedu.
g.
Usus Halus (Intenstinum Tenue)
Usus halus merupakan saluran
pencernaan terpanjang yang panjangnya lebih kurang 7 meter dengan diameter 2,5
cm. Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan.
Penyerapan sari-sari makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara,
yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas, endositosis, dan
transport aktif.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) duodenum (usus dua belas jari), panjangnya 25 cm,
b) jejenum (usus kosong) panjangnya 2,5 m,
c) ileum (usus penyerapan) panjangnya 4 m.
Setiap hari, usus halus mensekresikan lebih kurang 2000 cc getah usus dari
sel-sel usus (kelenjar lieberkuhn) menuju lumen usus. Getah usus mengandung:
a) Peptidase, merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi asam
amino,
b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida
(maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut
disebut juga disakase,
c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol,
d)Erepsinogen, merupakan proenzim yang
diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang mengubah pepton menjadi asam
amino
e) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
dan erepsinogen menjadi erepsin.
h.
Usus
Besar
Usus besar (kolon) terletak di
antara ileum dan anus. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh
mesokolon. Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6
cm. Secara anatomi, usus besar terbagi atas sekum kolon asenden (naik), kolon
transversal (mendatar), kolon desenden (turun), rektum, dan anus.
Pada kolon terjadi pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik
yang mendorong sisa makanan menuju rektum atau poros usus.
Bila poros usus sudah penuh, maka akan
timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan ini disebut
gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak
segmentasi yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan mineral.
Proses pencernaan pada kolon manusia juga
dibantu oleh bakteri usus Escherichia coli yang merombak sisa-sisa makanan
sehingga terbentuk feses. Apabila jumlah bakteri tersebut melebihi kondisi
normal, maka akan dapat menimbulkan penyakit pada usus, seperti diare. Dengan
adanya perombakan sisa makanan oleh bakteri ini, maka dapat dihasilkan beberapa
vitamin seperti vitamin K, yang diperlukan dalam proses
pembekuan darah.
i.
Anus
merupakan lubang akhir dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran
(feses). Dinding anus terdiri atas dua lapisan yaitu otot lurik pada bagian
luar dan otot polos di bagian dalam.
j.
Usus buntu
dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix
vermiformis, Organ ini ditemukan pada
manusia,
mamalia,
burung, dan
beberapa jenis
reptil.
Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi,
tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ
imunologik dan secara aktif
berperan dalam sekresi
immunoglobulin (suatu
kekebalan tubuh) di mana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Appendicitis merupakan nama penyakit yang
menyerang usus buntu Yang
bernama Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan
membuatnya rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan
untuk penyembuhan radang usus yang membengkak, operasi ini membutuhkan perawatan terlebih
dahulu kira-kira 3 bulan yang tentunya akan sangat memakan banyak biaya, yaitu
sekitar 3-5 milyar rupiah. Bila terjadi gejala usus buntu dalam waktu tiga hari berturut-turut, penderita harap
segera menghubungi dokter atau datang ke rumah sakituntuk mendapatkan perawatan medis sehingga bisa langsung
dioperasi, akan tetapi jika gejala usus
buntu dibiarkan lebih dari satu minggu, maka perawatan medis serius
sangat diperlukan untuk meredakan radang usus yang terjadi sebelum penderita
melakukan operasi penyembuhan.
Gejala
- Sakit perut, terutama dimulai
di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan
bawah.
- Nafsu makan menurun.
- Mual
dan muntah.
- Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
- Demam rendah setelah gejala lain muncul.
- Perut bengkak.
k.
Umbai cacing atau apendiks
adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Umbai
cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai
cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda -
bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap
terletak di peritoneum.
Operasi
membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
v Proses
pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua macam, yaitu:
1.
Pencernaan di lakukan melalui perubahan kimiawi
Merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks
menjadi molekul-molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim)
yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan pada manusia umumnya hampir sama dengan hewan
vertebrata lain yang terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan langsung
dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut
meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus
(intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan
organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan.
2.
Pencernaan di lakukan melalui
perubahan mekanik
Merupakan pemecahan
atau penghancuran makanan secara fisik atau proses pencampuran makanan dengan
getah (enzim) pencernaan. Contohnya gjgi memotong – motong dan mengunyah
makanan; lidah serta otot-otot lambung dan usus yang mencampur makanan dengan
enzim, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke usus (gerak
peristaltik).
v Proses
Rangsangan Sekresi Enzim
·
Asam(HCl)
dari perut menjadi doudenum (merangsang dinding usus menjadi pusat hormon sekresi
hormon secretin, secretin merangsang sel pangkreas sekresi getah pankreas
(mengandung ion dikarbonat pH basah) sehingga pH akhir netral.
·
Produk
pencernaan lain (peptida) dari perut langsung ke usus, merangsang dinding usus untuk
mensekresikan hormon pankreoenzim merangsang sekresi proenzim dan enzimtripsin,
chymotripsin carboxypeptidase A dan B; amilase dan lipase dari bentuk tidak
aktif (zymogen) menjadi aktif (enzim).
·
Empedu
disekresikan oleh hati melalui ductus empedu dan disimpan di dalam kantong
empedu, tidak disekresikanbila tidak diperlukan. Empedu mengandung garam Na =
K, pigmen (bilirubin danbiliverdin), cholesterol dan lendir (mucin).
·
Garam
empedu penting untuk mengaktifkan lipase pankreas dan mengemulsikan Lemak
v Makanan Dicerna Secara Enzimatik
Untuk Kemudian Diserap
·
Selama
proses pencernaan di dalams aluran pencernaan mamalia, ketiga jenis nutrien
(yaitu karbohidrat, lemak danprotein) mengalami penguraian secara enzimatik
menjadi senyawa pembangunnya.
·
Penguraian
ini diperlukan untuk pemanfaatannya, karena lapisan sel pada usus halus hanya dapat
menyerap molekul-molekul yang berukuran relatif kecil untuk kemudian dikirim ke
dalam aliran darah.
·
Walaupun
pencernaan dimulai dari mulut dan perut, tahap terakhir dar ipencernaan semua
komponen utama makanan dan absorpsi komponen pembangunnya kedalam darah terjadi
di dalam usus halus.
·
Secara
anatomis organ ini sesuai dengan fungsi, karena memiliki permukaan yang luas tempat terjadinya penyerapan.
·
Usus
halus bukan hanya panjang (12-14 kaki), tetapi permukaan bagian dalamnya
memiliki banyak lipatan dengan sejumlah tonjolan kecil yang disebut vili.
·
Setiap
vili dilapisi oleh sel-sel epitel membentuks ejumlah mikrovili.
·
Tonjolan
vili memberikan permukaan yang sangat luas, di mana hasil akhir pencernaan dapat
secara cepat diangkut melalui sel-sel epitel menuju pembuluh darah kapiler dan
pembuluh limpa.
·
Luas
permukaan usus halus manusia kira-kira 180 m²,sedikit lebih kecil dar ipada
luas lapangan tenis.
·
Mikrovili
berisi kumpulan mikrofilamen aktif yang berhubungan dengan filamen miosin pada
bagian dasar mikrovili.
·
Sistem
filamen tersebut menyebabkan mikrovili dapat bergerak seperti gelombang
sehingga memberikan pengadukan setempat dan meningkatkan proses penyerapan
makanan
A.
Keadaan
sistem Pencernaan dan Penyerapan Berjalan sebaik mungkin
Karena saluran pencernaan sangat peka
terhadap kondisi lingkungan dan gaaya hidup maka harus di perhatikan beberapa
faktor seperti tidur, isrirahat, aktifitas tubuh, empsional dan makanan.Tidur
dan istirahat cukup memungkinkan pemeliharaan dan perbaikan jaringan dan
pengeluaran sisa- sisa yang dapat menganggu fungsi saluran cerna. Aktivitas
tubuh mempengaruhi kekencangan otot .Keadaan mental mempengaruhi aktivitas
hormon dan syarat yang mempengaruhi saluran pencernaan dan absorpsi , pada saat
makan seseorang harus dalam keadaan tenang dan relaks. Jenis makanan yaitu
keseimbangan, keragaman dan kecukupan .
B.
Sistem Trasportasi
Zat –zat gizi di angkut ke seluruh tubuh setelah
memasuki peredaran darah.
Transportasi
ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah
beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfa (getah
bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfa.
Pada hewan alat transportasinya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat
tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh
darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel
darah (bagian yg padat)
- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping darah)
sel-darah
Plasma
Darah (bagian yg cair)
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. jantung-manusia
Jantung
manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada
manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
- Tempat Agak ke dalam
- Dinding Pembuluh Tebal, kuat,
dan elastis
- Aliran darah Berasal dari
jantung
- Denyut terasa
- Katup Hanya disatu tempat dekat
jantung
- Bila ada luka Darah memancar
keluar
Pembuluh Vena
·
Dinding
Pembuluh Tipis, tidak elastis
·
Dekat
dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
·
Aliran
darah Menuju jantung
·
Denyut
tidak terasa
·
Katup
Disepanjang pembuluh
·
Bila
ada luka Darah Tidak memancar
Pembuluh
Kapiler
·
Darah mengalir dari
jantung ke
arteri, yang
bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi
kapiler. Setelah terjadinya
perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi
vena, yang
mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah
endotel selapis tipis sehingga
gas dan
molekul seperti
oksigen, air,
protein,
dan
lemak dapat
mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
- Sistem
peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam
keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan
kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal
ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran
darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan
kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
4. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening.
Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui
ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah
bening (limfa)
v Penyakit
pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal